Sabtu, 08 Januari 2011

Pasukan Gajah Versus Boneka Gajah


 Ia hanya prajurit biasa. Sangat biasa. Sama seperti lainnya. Namun, ia cerdas menangkap respon, melihat lebih apa yang harus dilakukan,dan mempersiapkan untuk menghadapi masa depan.
Saat itu, kaum muslimin hendak bertempur dengan pasukan Romawi, sebuah Imperium besar, negara adidaya. Tentu bukan perkara yang mudah. Mereka akan menghadapi pasukan bergajah. Seperti yang dilakukan raja Abrahah yang menyerang Mekkah.
 Ada seorang prajurit kaum muslimin yang cerdas. Persiapannya tidak biasa. Ia membuat boneka..haa??..perang ko membuat boneka..!. Ya,sebuah boneka raksasa, boneka gajah. Orang-orang pun heran. Untuk apa bikin boneka gajah segala?. Boneka ukuran seperti itu hanya dipajang didepan rumahnya saja. Setiap orang yang berlalu lalang bisa memandang yang lewat bisa melihat. Kuda-kuda kaum muslimin pun takut demi melihat boneka gajah raksasa.. pemandangan yang Anehh!.


Hari demi hari berlalu. Akhirnya kuda-kuda kaum muslimin menjadi terbiasa melihat “gajah”. Karena terbiasa akhirnya kuda-kuda itu merasa biasa bertemu gajah. Sangat luar biasa. Rasa takut pun hilang. Berganti keberanian.
Akhirnya perangpun tiba. Pasukan berkuda Muslimin di kerahkan untuk menghadapi pasukan Romawi. Hasilnya??. Subhanallah, luar biasa, Allahuakbar. Kaum muslimin bisa menaklukkan musuh, mematahkan lawan, dengan gemilang. Boneka gajah itu tidak sia-sia. Pasukan berkuda itu mampu melawan pasukan gajah karena mereka sudah akrab dengan sosok wajah gajah.
Begitulah orang biasa yang menang dengan yang luar biasa. Dia menang karena telah menemukan energi inti, core competence yang membuat bergairah dalam melangkah.
Ketahuilah..peristiwa yang sebenarnya biasa.. Tetapi cara kita merespon peristiwa itulah  yang luar biasa..

0 komentar:

Posting Komentar



 
media kampus Copyright © 2010 Blogger Template Sponsored by Trip and Travel Guide